Selasa, 20 Oktober 2009

Antioksidan Flavonoid dari beberapa buah-buahan

Antioksidan alami dapat diperoleh dari tanaman. Di Indonesia, banyak sekali tanaman yang sebenarnya berpotensi mempunyai aktivitas antioksidan. Seperti buah-buahan yang sering dijumpai di pasar lokal, bahkan yang tumbuh subur di pekarangan. Misalnya buah talok/kersen atau disebut Muntingia calabura. Daging buah tanaman ini dapat dicurigai mempunyai potensi sebagai antioksidan karena dari penelitian sebelumnya telah ditemukan adanaya saponin, flavonoid, dan polifenol pada kulit batang dan daunnya. tulisan ini menjelaskan hasil penelitian uji aktivitas antioksidan dari beberapa buah lokal yaitu; talok/ kersen (Muntingia calabusa), duwet (Syzygium cumini), sawo (Acrhras zapota. L), jambu mete (Arakardium occidentale), kawista (Limonia acidissima), nangka (Artocarpus heterophyllus ), dan srikaya (Annona squamosa) dengan metode DPPH. Berdasarkan uji aktivitas penagkap radikal yang telah dilakukan, diketahui aktivitas penangkap radikal dari tujuh sampel buah-buahan (tabel 2.).
Tabel 2. Data hasil uji potensi penangkap radikal dari tujuh sampel buah, dibandingkan dengan vitamin E
No.
Buah
Berat sampel (Gram)
fraksi etil asetat kental (Gram)
IC50 (µg/ml)
EC50 (μg/μg DPPH)
ARP
1
Srikaya
1000
0,83
5,661
0,036
2777,78
2
Nangka
13,74
1267,86
8,081
12,37
3
Nanas
0,31
183,84
1,142
87,57
4
Talok
5,42
6,963
0,044
2272,72
5
Kawista
0,72
60,393
0,385
259,74
6
Sawo
0,35
25,305
0,161
621,12
7
Kedondong
2,07
479,35
2,977
33,59
8
Vitamin E
-
-
7,914
0,050
2000
Urutan aktivitas penangkap radikal dari yang paling luat yaitu; Srikaya> Talok> Vitamin E> Sawo> Kawista> Nanas> Kedondong> Nangka.
Tambah Gambar
Gambar 1. Gravik kurva regresi linear penentuan IC50 beberapa sampel buah dan juga vitamin E.
Srikaya dan talok dan sawo sangat aktif sebagai penangkap radikal, kawis memiliki aktivitas sedang, nanas memiliki aktivitas penangkap radikal yang lemah, sedangkan nangka dan kedondong tidak aktiv sebagai antioksidan. Srikaya dan talok memiliki aktivitas penangkap radikal yang lebih kuat dari vitamin E kerena itu berpotensi untuk dilakukan isolasi senyawa aktif yang dikandungnya.
Gambar 2. Gravik aktivitas penangkap radikal dari sampel tujuh macam buah-buahan dibandingkan dengan vitamin E, dilihat berdasarkan nilai ARP.